Tari Campur Anak
Desa Gulon memang mempunyai kebudayaan yang masih lestari. Salah satu kebudayaan yang berkembang adalah seni tari. Sejak zaman prasejarah, masyarakat Suku Jawa telah mengenal seni. Salah satu jenis tarian yang berasal dari daerah Suku Jawa adalah tari campur. Tari ini merupakan hasil kreasi masyarakat terhadap sebagian cerita jawa yang diubah menjadi sebuah tarian dan ditarikan hingga memiliki alur cerita. Tari campur ini dapat dimainkan oleh anak-anak, remaja sampai yang sudah lanjut usia. Tarian ini diiringi dengan gamelan dan nyayian jawa seperti gambuh. Salah satu properti yang digunakan saat menarikan tari campur adalah jaranan atau kuda-kudaan sambil membawa pecut atau cambuk.
Tari campur anak sebagai wadah pembelajaran moral dan karakter usia dini?
Tari campur anak memiliki ciri khas tersendiri yaitu dimainkan oleh anak anak. Hal ini yang menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi para peminat tari untuk melihatnya. Mengapa demikian? Banyak orang ingin melihat tingkah lucu anak-anak yang masih dibawah umur untuk menarikan tari campur. Terkadang diantara para penari yang masih anak anak, mereka lupa dengan gerakan tari yang mereka tarikan. Hal inilah yang membuat para penikmat tari akan terhibur, karena anak anak tersebut akan tetap melanjutkan tarian mereka sesuai imajinnasi dan kreatifitas yang dimiliki.
Berbeda dengan tari campur yang lain, tari campur Anak lebih menonjolkan sisi untuk membuat para penonton tertawa. Alur cerita pun dikemas sesuai dengan perkembangan pola pikir anak-anak. Dari kegiatan ini, pemain akan dibekali nilai-nilai kerja sama, kepemimpinan, dan melatih mental supaya percaya diri untuk tampil dihadapan orang banyak. Nilai-nilai ini sangat bermanfaat untuk melatih perkembangan anak. Buat para traveler, jangan lupa mengunjung Desa Gulon, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang untuk melihat kesenian tradisional tari campur anak. Para traveler, melihat tari campur anak menjadi salah satu cara mempelajari keanekaragaman dan tentunya sebagai bentuk upaya melestarikan budaya. Ayo ke Gulon, menjelajahi tlatah Magelang dengan cara yang berbeda.
Komentar
Posting Komentar